Gagal maning, bro? Masih ada pintu lain!

hoaa wie geht's teman teman? semoga baik aja ya. berapa lama gak buka blog ini? terakhir kali buka buat tugas bikin blog pas SMA kelas XI *hahaha :3* ada yang kangen sama postingan saya gak? ok, kayanya nggak.

Kenapa sekarang buka blog lagi?

1. Kangen nge-blog

2. Karena alasan ke-1

3. Alasan sebelumnya bohong deh, ini karena tugas kuliah -_- hahaha

ha? sekarang kuliah? iya dums. Alhamdulillah yah sesuatu, sekarang udah bukan anak SMA lagi. Sedih sih, but life must go on.

Alhamdulillah aku di terima di jurusan Kimia fakultas MIPA di Universitas Jenderal Achmad Yani. Bagaimana cara saya bisa masuk di jurusan yang menakutkan (bagi sebagian orang)?

Jujur, cita-cita waktu kecil kepengen jadi dokter. Keren gitu, bisa nyembuhin orang. Kalau ada keluarga yang sakit, kita yang obatin. Cita-cita menjadi seorang dokter itu makin kuat pada saat nenek meninggal. Dari situ makin makin ingin menjadi dokter.

Kelas XI, cita-cita ingin masuk Fakultas Kedokteran UNPAD. Yang namanya cita-cita harus setinggi langi gitu ya. lambat laun jadi sadar diri, lihat nilai KHS yang pas-pasan dan daya saing ke UNPAD itu tinggi, saya mundur dari SNMPTN untuk mengambil kedokteran UNPAD. huft :(

Saya ganti target jadi kedokteran Universitas Lampung (UNILA). Kenapa pilih itu? Karena aku pikir di luar pulau Jawa daya saing untuk masuk kedokteran itu tidak seperti di pulau Jawa. Malah orang luar pulau Jawa ingin masuk PTN yang ada di pulau Jawa.

Fix, kudu masuk UNILA!

Sebelum mulai SNMPTN, ada jalur PMDK nih dari UNJANI (Universitas Jenderal Achmad Yani, tempat saya kuliah sekarang). Lumayan kan, iseng tuh ikut PMDK dan mengambil pendidikan dokter. Hasilnya? jengjeng.... belum diterima :(

*beralih ke PTN*

Hari SNMPTN di buka mulai datang. Pada saat itu, aku bersama orangtua di suatu tempat perbelanjaan. Dengan modal tab yang seadanya, saya buka website SNMPTN. Hasilnya....

Tersak tangis di mobil melihat kegagalanku :'(

Pada saat itu, aku iri dengan teman-temanku yang lainnya, termasuk salah satu teman dekat sendiri, dia diterima di prodi yang benar-benar ia inginkan. Apa boleh buat, ku hanya bisa meratapi nasib  dan mengucapkan selamat kepada teman-teman yang sudah mendapatkan hidup baru nya.

Selanjutnya? Pantang menyerah!
Masih ada SBMPTN. Saya pol-pol an di bimbelan belajar ini itu, ikut daftar sana-sini, termasuk UNJANI (lagi). Semangat untuk masuk kedokteran belum habis. Selagi menunggu SBMPTN, saya ikut USM ke univ lain. Gak tanggung tanggung, langsung cus ke Yogyakarta samperin UGM nya untuk ikut USM.

Apapula ini.. gak lulus juga :(

Udah rada frustasi nih. Sedih melihat diri yang gak bisa diterima dimana-mana. Orang lain sudah persiapan untuk ospek. Lah gue? Menyedihkan :'( 

Harapan saya hanya UNJANI, malah sampai ikut gelombang ujian tulis dua kali. Pilihan nya? Sama, kedokteran. Namun pilihan ke-2 nya saya ambil Kimia. Ternyata, gak masuk juga kedokteran -_- tetapi diterima di prodi Kimia. Ambil nggak ya?

Kimia, suka ini semenjak masuk SMA. Hal itu makin diperkuat pada saat kelas XI, saya bertemu dengan guru yang menurut saya enak cara mengajarnya dan membuat saya makin suka dengan kimia. Ya meskipun nilai nya jelek terus sih, hehe :D. Tapi, kimia akan diperdalam untuk 4 tahun ke depan? Mikir-mikir dulu sih. Saya belum terbayang nanti seperti apa perkuliahannya. Namanya juga eksak, pasti banyak hitungannya. Sebenarnya saya anti sama yang namanya hitungan (padahal pas SMA masuk IPA -_-).

Dan pada akhirnya,.... Accepted!
Gak terpaksa juga sih diambilnya, karena pada dasarnya suka kimia. Daripada nganggur setahun, kan? Daripada ambil prodi lain yang aku nggak suka walaupun tidak ada hitungannya, kan?

Sampai sekarang, semangatku untuk masuk kedokteran belum hilang, walaupun sedikit mulai berkurang. Di jurusan kimia ini, saya bertemu dengan orang-orang yang luar biasa. Menemukan universitas yang membuat saya 'wow' walaupun univ ini hanya perguruan tinggi swasta. Mungkin, Allah sudah menempatkan saya di sini karena inilah tempat saya untuk menjadi orang sukses. Aamiin

"Ketika ada 2 pintu, yang satu tertutup untuk kita dan yang satu lagi terbuka sangat lebar. Apa kita diam saja? Tetap memaksakan untuk pintu itu menjadi terbuka? Menyia-nyiakan pintu yang lainnya? Masuklah ke pintu yang terbuka lebar itu. Di dalam pintu yang terbuka lebar itu pasti ada hikmah nya dan itu Insya Allah pilihan yang terbaik." -Teh Rihlatul Adni, mahasiswa kimia UNJANI angkatan 2013

Sekian lah cerita nya. Nanti kita akan bercerita kehidupanku setelah diterima di perguruan tinggi. Especially my last experience, MAPERTA 2014.

Gute Nacht, alle! :)